OKU SELATAN, 2019 – Indonesia sebagai produsen kopi terbesar keempat diseluruh dunia dengan kekayaan Kopi yang melimpah, negara² pengimpor terbesar Kopi Indonesia yaitu : Amerika Serikat, Jerman, Malaysia, Italia dan Rusia. (Badan pusat Statistik tahun 2016), Indonesia merupakan negara Asean dengan peringkat kedua dibawah Vietnam sebagai sentra produksi kopi dengan Provinsi Sumatera Selatan menjadi nomor 1 dalam produksi kopi Perkebunan Rakyat terbesar di Indonesia. (Ditjenbun pertanian tahun 2018), Kabupaten OKU Selatan memiliki lahan terbesar kopi yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan, akan tetapi dibalik semua pencapaian itu di Indonesia Pemanfaatan Kopi tidak serta merta dapat dimanfaatkan dari berbagai sisi salah satunya dari sisi pemanfaatan batang Kopi. Ide Inovasi ini tentunya pertama di Sumatera Selatan dan berharap dapat memberikan kesejahteraan bagi para petani khususnya sebagai penghasilan tambahan selain Penjualan buah kopi, selama ini batang kopi digunakan oleh petani kopi salah satunya sebagai bahan kayu bakar untuk itulah dengan hadirnya gerakan dalam pemanfaatan batang kopi menjadi Kerajinan tangan ini dapat memberikan sisi positif bagi pertanian kopi dikabupaten OKU Selatan yang tentunya akan banyak hal yang perlu dilakukan supaya hal ini benar-benar dapat memberikan energi positif demi keberlangsungannya.

Semangat untuk berkarya dan berkreasi akan terus dilakukan walaupun hal ini masih panjang dalam Perjuangannya. Ide dalam pemanfaaatan batang kopi menjadi kerajinan tangan ini dimulai dengan Pergerakan dengan Nama “Ringgit Hills Coffee” yang berlokasi di Amsterdam/Belanda dan “Ringgit Hills Coffee Farm” yang berlokasi di Bayur Desa Tanjung Tebat Kecamatan Muaradua Kisam, Kabupaten OKU Selatan. History Awal dimulai sejak tahun 2010 Oleh Aningtia Rusdianah Mesugah bersama dengan Suaminya Marco e. Hogemann yang saat itu pulang kekampung halaman di Eks Marga Bayur dari Amsterdam, akan tetapi karena keterbatasan waktu dan butuh banyak pembelajaran dalam mengenal kopi barulah bergerak dan berkontribusi bagi pertanian sejak tahun 2017. diantaranya dengan mengenalkan Kopi Bayur Petik Merah atau Red Cherry, yang saat ini sudah diterima di masyarakat dan sudah menjadi tolak ukur bagi petani dalam memilih kualitas kopi di Kabupaten OKU Selatan. RHC dan RHCF 2010 ke 2019 sebelum penerapan kepada Masyarakat telah beberapa kali ikut andil dan belajar dalam Kopi Internasional dengan hadir di Perkumpulan Kopi Internasional di Rusia, Belgia dan German Sedangkan di Nasional yaitu ikut pelatihan dibalai Balitri di

Magelang, Jawa Timur, Musi Coffee Culture 2019 “Hulu Hilir Coffee”, Palembang, Grand Launching Rumah Kopi Sumsel, Wawancara Eksklusif bersama TVRI Sumsel, Sharing Knowledge Inovasi hasil Produksi UMKM Rumah Kreatif BUMN dan BPTBA LIPI di Yogyakarta Tahun 2019 dan Terakhir pada Event Kabupaten OKU Selatan dalam Festival Danau Ranau ke 22 Tahun 2019 dengan Expo Pameran yang saat itu juga Grand Launching untuk mengenalkan Kerajinan tangan dari Batang Kopi dengan type sendok dan gantungan kunci. kerajinan tersebut ternyata menarik perhatian Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru bertanya dan mengapresiasi langsung kerajinan tangan ini. Untuk itulah dengan hadirnya ide Inovasi baru ini pemanfaatan batang kopi oleh RHCF ini diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh bagi petani dengan berbagai macam bentuk kerajinan tangan.

Magelang, Jawa Timur, Musi Coffee Culture 2019 “Hulu Hilir Coffee”, Palembang, Grand Launching Rumah Kopi Sumsel, Wawancara Eksklusif bersama TVRI Sumsel, Sharing Knowledge Inovasi hasil Produksi UMKM Rumah Kreatif BUMN dan BPTBA LIPI di Yogyakarta Tahun 2019 dan Terakhir pada Event Kabupaten OKU Selatan dalam Festival Danau Ranau ke 22 Tahun 2019 dengan Expo Pameran yang saat itu juga Grand Launching untuk mengenalkan Kerajinan tangan dari Batang Kopi dengan type sendok dan gantungan kunci. kerajinan tersebut ternyata menarik perhatian Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru bertanya dan mengapresiasi langsung kerajinan tangan ini. Untuk itulah dengan hadirnya ide Inovasi baru ini pemanfaatan batang kopi oleh RHCF ini diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh bagi petani dengan berbagai macam bentuk kerajinan tangan.

Related Images: